Saya memang bukan orang yang bisa di ajak bersosialisasi dengan baik.. :p.
Kali ini saya akan sedikit menulis tentang
g tema pergaulan remaja... (bukan
pergaulan bebas ya!) yang sering kita jumpai di sekeliling kita. Apalagi kalau
kita ini masih fase sekolah dan kuliah, kita pasti bisa tahu rasanya...
Beberapa tahun ini saya sedang namanya memngalami fase peralihan dari
anak-anak menjadi dewasa, jujur semakin lama, saya semakin tahua bagaimana
proses dan stratifikasi yang terjadi di kalangan remaja. Yah namanya juga
remaja, ga dewasa,... tapi bukan anak-anak juga. Kita sering dengar yang
namanya Alay 1), hipster
2), kamseupay 3), nerd
4), dan apapun istilah untuk menjadikan mereka berada
pada suatu strata tertentu. Dan kebanyakan dari istilah tersebut berkonotasi
negatif, dan bukan untuk menjadikan sebuah penyemangat bahkan mungkin memalukan
bagi beberapa remaja.
Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sebuah sms dari adik kelas saya,
D4n tuL1s4n ny$444$h bg!ni GunD4h GuL4nA. (arghhhh my eyes!) Sebenarnya
jujur, memang tulisan seperti itu membuat mata saya sedikit harus konsentrasi
untuk mengerti apa maksud dari si penulis, dan bahayanya adalah Google
Translete 5) tidak akan bisa berguna untuk menerjemahkan
kalimat yang mereka tulis. Tapi ya namanya juga adik kelas, saya bantu sebisa
mungkin untuknya. Dan dia pernah juga curhat pada saya bahwa dia sering disebut
alay, kamseupay dll oleh teman-temannya. Bagi saya itu hal wajar dan
merupakan pengalaman unik yang harus dia jadikan motivasi untuk kedepannya.
Bahkan saya sering mendapat kasus dengan bebrapa anak yang di cap Alay oleh teman-temanya bahkan mereka
tak ayal sering bersumpah-serapah dengan mereka. Padahal disamping itu mereka adalah
anak yang baik dan sangat toleran terhadap temannya.
Sebenarnya saya juga dari dulu SD mengalami yang namanya pelapisan kelas
sosial atau stratifikasi. Yah, tak apa lah bagi saya yang dulu berada di kelas
bawah yaitu ===> nerd, kuper, dan antisosial. Bagi mereka yang berada di
kelas atas yaitu ====> gaul, tahu trend terbaru dll. lalu bagaimana yang
kelas bawah? apalagi biasanya stratifikasi dalam kehidupan remaja lebih sering
berseteru antar kelas sosial. Misalnya, dulu saya tidak begitu punya banyak
teman karena beberapa hal. Seperti saya bukan orang yang kaya dalam hal materi,
dan saya tidak bisa seperti mereka dulu yang dimana selalu mendapatkan mainan,
dan gadget terbaru dari orang tua mereka *kecuali saya memberikan mereka contekan
:p* dan hal ini masih sering terjadi pada saya sampai sekarang. Saya hanya
sulit membayangkan dengan orang yang dianggap berada di strata paling bawah dan
memiliki dendam kepada strata yang ada di atasnya, (biasanya mereka dikucilkan).
Saya
yakin semuanya bisa terjadi, bahkan ada beberapa kasus yang sampai membuat
mereka membunuh temannya hingga bunuh diri.
Lalu bagaimana dengan strata menengah ke atas? Ya, mereka seakan bisa
mengontrol semuanya. Bahkan tak jarang mereka menindas strata di bawah mereka
yang notabene mereka tidak memenuhi kualifikasi dari dalam pandangan mereka. Ya
mungkin sulit bagi mereka untuk bergabung di strata di bawah mereka, dan tak
jarang menimbulkan sikap angkuh dan sombong. Lalu, jika mereka sudah menempatkan
diri mereka pada urutan paling atas, bagaimana di kehidupan sosial mereka
kelak? apakah mereka akan memiliki kesamaan dalam masa remajanya? Sangat
mungkin terjadi.
sebenarnya, dalam arti tersirat saya ingin mengatakan bahwa labelling6) dan penentuan strata remaja masa kini sudah dalam tingkat yang tidak baik. Belum lagi pengaruh sinetron televisi yang sama sekali tidak mendidik dan berdampak buruk bagi remaja khususnya. Saya sangat prihatin dengan mereka yang di ejek dengan sebutan di atas, lalu apakah ini akan berdampak pada kehidupan mereka? Ya jelaslah.. :p. mereka akan memiliki sifat pemalu dan sulit bersosiali sasi, avoidant7), dan bahkan borderline8).
Mungkin beberapa orang dewasa menganggap ini merupakan hal wajar
dalam kehidupan, namun di balik ini mereka juga harus memberikan motivasi
terhadap remaja yang mendapatkan strata menengah kebawah agar mereka dapat
berpikir bahwa mereka layak diperhitungkan dalam hal membuat perubahan di
lingkungan mereka.
Realitas inilah yang akan membuat remaja Indonesia berada dalam
kebobrokan. Intinya, mereka berusaha untuk menjadi orang yang gaul di lingkungannya
namun mereka tidak tahu apa yang
sebenarnya merka ikuti. Hal inilah yang membuat mereka sendiri terjerumus pada
hal di atas, namun mereka melakukan itu demi dapat pengakuan dari strata di
atas mereka. Tentu ini bukan hal yang salah sebenarnya karena setiap orang
memiliki cara sendiri untuk mendapatkan tujuan mereka.
Jadi apakah anda malu sebagai seorang Alay? Orang kolot ataupun kampungan? Berbanggalah saja dan jangan
jadikan semua ejekan mereka adalah labeling untuk anda, buktikan saja kalau
kalian tidak seperti yang mereka katakan. dan ada pepatah yang mengatakan
jangan melihat buku dari sampulnya. Ya kelihatannya memang benar dan itu memang
harus kita jadikan patokan dalam memandang seseorang bukan hanya dari satu sisi
saja. :D
Semoga tulisan kecil ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Penulis berharap alian menjadi open minded dan tetap menerima
mereka meskipun terkadang kalian merasa sedikit terganggu oleh mereka. Because life
is never flat. :D
____________________________
catatan kaki
1) Alay :
Arti alay menurut Koentjara Ningrat:
“Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, seperti blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar”
Arti alay menurut Selo Soemaridjan:
“Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.”
“Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, seperti blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar”
Arti alay menurut Selo Soemaridjan:
“Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu.”
2) Hipster :
Hipster, istilah ini
pertama kali muncul pada 1940-an. Biasa ditujukan pada grup pria dan wanita
umur 20-30 yang menyukai indie scene mulai dari seni, musik, film hingga gaya pakaian.
3)
Kamseupay:
Arti kata Kamseupay adalah kata-kata yang
sering digunakan untuk menyindir kasar kepada orang yang dianggap sangat
kampungan sekali dan populer pada tahun 1970-an. Sejarah mulai terkenal
kata-kata Kamseupay adalah waktu Marissa Haque menulis di blognya dan
banyak media dan orang-orang di berbagai media jejaring sosial seperti twitter
ikut-ikut membicarakannya dan menggunakannya.
4)
Nerd :
Nerd melihat dunia ini secara hitam putih. Bagi mereka, semuanya sama sekali mengagumkan, atau sama sekali tidak berharga. (mereka paling sering adalah anak-anak muda) Nerd khususnya punya satu area yang mereka adalah ahlinya, di mana mereka tahu banyak, atau sekurangnya mereka pikir demikian. Ada bermacam-macam jenis nerd. Ada nerd fiksi ilmiah, nerd Mac, nerd Windows, nerd programming, nerd design, nerd film, nerd grammar, nerd kamera, dan banyak lagi.
Nerd melihat dunia ini secara hitam putih. Bagi mereka, semuanya sama sekali mengagumkan, atau sama sekali tidak berharga. (mereka paling sering adalah anak-anak muda) Nerd khususnya punya satu area yang mereka adalah ahlinya, di mana mereka tahu banyak, atau sekurangnya mereka pikir demikian. Ada bermacam-macam jenis nerd. Ada nerd fiksi ilmiah, nerd Mac, nerd Windows, nerd programming, nerd design, nerd film, nerd grammar, nerd kamera, dan banyak lagi.
5)
Google Translate adalah layanan yang
disediakan oleh Google Inc.
untuk menerjemahkan bagian teks atau halaman web dalam satu bahasa ke
bahasa lain. Untuk beberapa bahasa, pengguna diminta untuk memberikan
terjemahan alternatif, seperti untuk istilah teknis, yang akan dimasukkan untuk
pembaruan dalam proses penerjemahan selanjutnya.
6)
Labelling
:
Menurut teori ini, seseorang menjadi penyimpang karena proses labeling atau pemberian cap, julukan, etiket , merek dan stigma yang sudah diberikan masyarakat kepadaya. Akibat dari stigma yang sudah diberikan masyarakat kepadanya, maka seseorang tersebut merasa jelek dan tidak bisa diterima oleh masyarakat.
Menurut teori ini, seseorang menjadi penyimpang karena proses labeling atau pemberian cap, julukan, etiket , merek dan stigma yang sudah diberikan masyarakat kepadaya. Akibat dari stigma yang sudah diberikan masyarakat kepadanya, maka seseorang tersebut merasa jelek dan tidak bisa diterima oleh masyarakat.
7)
Avoidant
:
Gangguan kepribadian avoidant (atau gangguan kepribadian cemas) adalah
gangguan kepribadian diakui dalam
Diagnostik dan Statistik Manual dari
buku pedoman Gangguan Mental pada
seseorang ditandai oleh pola
meresap inhibisi sosial,
perasaan tidak mampu, kepekaan ekstrim
untuk evaluasi negatif, dan
menghindari sosial interaksi.
8) Borderline adalah benar-benar
sebuah Penyakit mental yang serius yang ditandai oleh ketidakmampuan untuk
mendapatkan pegangan emosi. Menurut sumber daya online banyak, gangguan ini
mempengaruhi perempuan terutama menggunakan onset dalam perjalanan remaja